Kupu-kupu dan perubahan iklim Yang Ekstrim



Kupu-kupu dan perubahan iklim Yang Ekstrim

Populasi kupu-kupu terus mengalami penurunan yang drastis akibat perubahan iklim dan hilangnya habitat. Meski studi yang dilakukan oleh ahli biologi Matius Forister dari Universitas Nevada ini hanya berkisar di kawasan Amerika bagian utara, tetapi hal tersebut menjadi gambaran apa yang sebenarnya terjadi dalam lingkup yang sama di belahan bumi yang lain. Penelitian didasarkan pada data yang dikumpulkan kurang lebih selama 35 tahun oleh Arthur Shapiro, seorang profesor bidang Ekologi dan Evolusi di Universitas California.

Pengumpulan data dilakukan selama dua mingguan dengan mengambil sampel kupu-kupu di 10 lokasi yang berbeda mencakup berbagai iklim dan habitat dari wilayah pantai hingga pegunungan di California bagian utara dimana merupakan habitat dari 150 spesies kupu-kupu Amerika utara, dua spesies diantaranya terbesar di dunia.

Meskipun analisis data kondisi iklim menunjukkan perubahan yang signifikan selama tiga dekade terakhir, hingga menggeser populasi kupu-kupu ke dataran yang lebih tinggi, Forister dan timnya mendapati pula faktor yang mempengaruhi perubahan habitat kupu-kupu tersebut. Pola konversi lahan dari areal pedesaan ke daerah perkotaan juga ikut mempengaruhi hal tersebut. Terdapat hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut diantaranya :
 

Keragaman kupu-kupu berkurang dengan cepat di daerah pantai dibandingkan di wilayah pegunungan. Di daerah pegunungan, kupu-kupu akan beradaptasi terhadap iklim dengan mencari area yang lebih dingin. Keragaman diantara kupu-kupu dataran tinggi akan mengalami penurunan seiring dengan kenaikan suhu yang membuat mereka nyaman lagi
Previous
Next Post »